Fhoto : Ketua DPC PPWI Sekretaris PPWI dan Bendahara tiyuh, undangan dari Tiyuh Chatan Ketua Organisasi Serta sekolah paud |
Tubaba // HNNews.com // Pemberitaan awak media beberapa hari yang lalu di Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang diduga Anggaran (DD) senilai Rp31.200.000 ( Tiga puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) Fiktif.
Salah satunya yaitu : Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa** (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional, dst) yang anggarannya sebesar Rp 31.200.000. ( Tiga puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) anggaran tersebut berasal dari Dana Desa (DD).Tuturnya
Disaat awak media turun lokasi kroscek di Sekolah PAUD milik desa serta mewawancarai beberapa wali murid sekolah PAUD yang tidak mau disebutkan namanya, Sebut saja Krisday, "mengatakan, kepada awak media
Kalau anak saya dan wali murid yang lain membayar SPP di PAUD itu sebesar Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah) perbulan. Sebenarnya begini pak setiap bulan SPP Rp25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) karena bayar upah yang bersih - bersih sekolah PAUD itu, maka kami bersepakat wali murid untuk mengumpulkan anggaran uang untuk tenaga pembersih ruang PAUD senilai Rp5.000 (Lima ribu rupiah) maka menjadi Rp.30.000 Ribu Rupiah. Tuturnya
Krisday menambahkan. Berbeda lagi dengan buku dan baju seragam tahun ini, karena seragam baru wali murid membayar biaya sekitar Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) untuk 3 seragam dan buku kami bayar juga.1.Pengelola 1.Operator 3;guru tetap. Semuanya 5 guru, tapi kayaknya pengelola PAUD atas nama AI itu lagi ke Bandung kalau enggak salah sich, rumahnya dekat dengan rumah kepala Tiyuh. Tuturnya, pada hari Rabu 08-01-2025 sekitar pukul. 01-30 WIB
Tetapi berbeda dengan keterangan Bendahara Tiyuh Panaragan, saat di konfirmasi dan di wawancara oleh awak media, " bendahara menanyakan kepada salah satu ibu-ibu Aparatur Tiyuh karena anaknya bersekolah di paud itu sekitar. Rp300.000 ( tiga ratus ribu rupiah) biaya pendaftaran dan baju seragam,buku,dll. Ucap aparatur Tiyuh dan bendahara Tiyuh
Bahkan salah satu ketua organisasi Berinisial (NL) chat Whatsapp kepada salah satu rekan kita yang berada di tubaba. Dalam chatnya di WhatsApp dengan Bahasa Nasional campur Lampung oknum NL, " mengatakan, Alah sai pandai ekam kepalow tiyuh sai tanow kerjow now. hati-hati sangat.Kak gabai Goh sai hadew. Ucap ketua organisasi
Semestinya sebagai ketua organisasi media berpegang teguh dengan norma-norma jurnalis jurnalistik, wartawan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kalau bukan wartawan dan lembaga, siapa lagi yang mau memantau Anggaran dari Pemerintah Pusat yang turun ke Pejabat, Propinsi, Kabupaten, serta kampung. Media wartawan LSM kuat apabila bersatu saling membantu, Bukan malahan sebaliknya membantu melindungi pejabat nakal, secara tidak langsung oknum ketua itu rela merendahkan martabat pekerjaan sebagai organisasi, media,wartawan dan LSM menurut saya tidak pantas dirimu disebut Ketua. Jelasnya (Red)